IpotNews
Wednesday, February 29, 2012
Monday, February 13, 2012
BI Rate Tak Bisa Lagi Dijadikan Patokan Bunga Penjaminan
Ipotnews –Bank Indonesia (BI) menilai BI rate saat ini sudah tidak mencerminkan suku bunga yang berlaku di pasar, sehingga seharusnya tidak lagi dijadikan patokan dalam penentuan bunga wajar penjaminan.
“BI rate itu kan bukan market rate. Yang digunakan pasar adalah bunga seperti di Fasbi (Fasilitas Simpanan Bank Indonesia), pasar uang antarbank (PUAB) dan reverse repo surat berharga negara (SBN) yang semuanya berada di kisaran empat persen. Jadi keseimbangan pasar bukan dengan BI rate yang 5,75 persen tetapi di kisaran empat persen,” ujar Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah, seperti diberitakan Antara, di Jakarta, Senin (13/2).
Baca: http://www.ipotnews.com/index.php?jdl=BI_Rate_Tak_Bisa_Lagi_Dijadikan_Patokan_Bunga_Penjaminan&level2=newsandopinion&id=1061906&img=level1_topnews_3&urlImage=Halim-Alamsyah-infobanknews.jpg
“BI rate itu kan bukan market rate. Yang digunakan pasar adalah bunga seperti di Fasbi (Fasilitas Simpanan Bank Indonesia), pasar uang antarbank (PUAB) dan reverse repo surat berharga negara (SBN) yang semuanya berada di kisaran empat persen. Jadi keseimbangan pasar bukan dengan BI rate yang 5,75 persen tetapi di kisaran empat persen,” ujar Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah, seperti diberitakan Antara, di Jakarta, Senin (13/2).
Baca: http://www.ipotnews.com/index.php?jdl=BI_Rate_Tak_Bisa_Lagi_Dijadikan_Patokan_Bunga_Penjaminan&level2=newsandopinion&id=1061906&img=level1_topnews_3&urlImage=Halim-Alamsyah-infobanknews.jpg
Mendag Segera Terbitkan Lagi Peraturan Impor Barang Jadi
Ipotnews - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengungkapkan akan segera menerbitkan peraturan baru soal ketentuan impor barang jadi pada produsen, menyusul dicabutnya Peraturan Mendag No 39/2010 oleh Mahkamah Agung (MA).
"Ke depan bisa saja kita mengeluarkan permendag yang baru untuk supaya sepadan dengan penolakan ini, tetapi juga untuk mengakomodasi kepentingan apapun untuk mereka bisa melakukan investasi, mereka bisa mengimpor barang-barang jadi, supaya mereka bisa melakukan produksi," kata Gita, di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (13/2).
Baca: http://www.ipotnews.com/index.php?jdl=Mendag_Segera_Terbitkan_Lagi_Peraturan_Impor_Barang_Jadi&level2=newsandopinion&id=1061919&img=level1_topnews_5&urlImage=gita%20wirjawan-daylife.jpg
"Ke depan bisa saja kita mengeluarkan permendag yang baru untuk supaya sepadan dengan penolakan ini, tetapi juga untuk mengakomodasi kepentingan apapun untuk mereka bisa melakukan investasi, mereka bisa mengimpor barang-barang jadi, supaya mereka bisa melakukan produksi," kata Gita, di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (13/2).
Baca: http://www.ipotnews.com/index.php?jdl=Mendag_Segera_Terbitkan_Lagi_Peraturan_Impor_Barang_Jadi&level2=newsandopinion&id=1061919&img=level1_topnews_5&urlImage=gita%20wirjawan-daylife.jpg
Soros: Bailout Yunani Tak Mampu Jauhkan Eropa dari "Bahaya"
Ipotnews – Miliarder George Soros memperkirakan lemahnya pertumbuhan dan ketegangan suhu politik bisa menghancurkan perekonomian Eropa.
Bahkan, menurut Soros, jika Pemerintah Yunani akhirnya setuju untuk mengambil langkah penghematan anggaran, hal itu tak akan mampu menjauhkan Eropa dari kehancuran.
“Saat ini Uni Eropa dan beberapa negara anggotanya yang terlilit utang terancam kehilangan satu dasawarsa (pertumbuhan ekonomi),” papar Soros seperti dilansir laman Bloomberg, Minggu (12/2).
Baca: http://www.ipotnews.com/index.php?jdl=Soros__Bailout_Yunani_Tak_Mampu_Jauhkan_Eropa_dari__Bahaya_&level2=newsandopinion&id=1058531&img=level1_bigtopnews_1&urlImage=george%20soros-daylife.jpg
Bahkan, menurut Soros, jika Pemerintah Yunani akhirnya setuju untuk mengambil langkah penghematan anggaran, hal itu tak akan mampu menjauhkan Eropa dari kehancuran.
“Saat ini Uni Eropa dan beberapa negara anggotanya yang terlilit utang terancam kehilangan satu dasawarsa (pertumbuhan ekonomi),” papar Soros seperti dilansir laman Bloomberg, Minggu (12/2).
Baca: http://www.ipotnews.com/index.php?jdl=Soros__Bailout_Yunani_Tak_Mampu_Jauhkan_Eropa_dari__Bahaya_&level2=newsandopinion&id=1058531&img=level1_bigtopnews_1&urlImage=george%20soros-daylife.jpg
Tuesday, January 31, 2012
Bank Dunia Perkirakan Harga Pangan Tahun Ini Bakal Turun
Ipotnews – Bank Dunia mengatakan harga pangan yang tinggi kemungkinan turun tahun ini karena ekonomi global melambat. Namun potensi dari tingginya harga minyak dan buruknya kondisi cuaca bisa membuat harga pangan naik kembali.
“Prospek penurunan harga pangan pada tahun ini tetap menguntungkan, karena permintaan konsumen lemah sebagai akibat dari lesunya perekonomian global. Penurunan harga juga diperkirakan terjadi pada energi dan minyak mentah, serta perkiraan kuat untuk pasokan pangan pada 2012,” demikian laporan Bank Dunia, seperti dilansir AFP, Rabu (1/2).
Baca: http://www.ipotnews.com/index.php?jdl=Bank_Dunia_Perkirakan_Harga_Pangan_Tahun_Ini_Bakal_Turun&level2=newsandopinion&id=1026512&img=level1_topnews_4&urlImage=panen-padi.jpg#
“Prospek penurunan harga pangan pada tahun ini tetap menguntungkan, karena permintaan konsumen lemah sebagai akibat dari lesunya perekonomian global. Penurunan harga juga diperkirakan terjadi pada energi dan minyak mentah, serta perkiraan kuat untuk pasokan pangan pada 2012,” demikian laporan Bank Dunia, seperti dilansir AFP, Rabu (1/2).
Baca: http://www.ipotnews.com/index.php?jdl=Bank_Dunia_Perkirakan_Harga_Pangan_Tahun_Ini_Bakal_Turun&level2=newsandopinion&id=1026512&img=level1_topnews_4&urlImage=panen-padi.jpg#
CPO Ditolak Amerika, Kemendag Undang Industri Sawit Buat Opini Sanggahan
Ipotnews - Kementerian Perdagangan meminta publik baik dari kalangan pelaku usaha, asosiasi, peneliti, atau petani untuk memberikan pandangannya (opini) terkait dengan persoalan penolakan sawit Indonesia oleh Amerika Serikat. Pasalnya, pemerintah berencana akan melakukan diplomasi terhadap Amerika Serikat dalam waktu dekat.
Opini tersebut untuk lebih mempermudah langkah pembahasan masalah notifikasi yang dikeluarkan pemerintah AS yang menyebutkan Crude Palm Oil (CPO) Indonesai tidak memiliki sustainability. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, di sela-sela acara ulang tahun ke-60 Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (31/1) malam.
Baca: http://www.ipotnews.com/index.php?jdl=CPO_Ditolak_Amerika__Kemendag_Undang_Industri_Sawit_Buat_Opini_Sanggahan&level2=newsandopinion&id=1026383&img=level1_topnews_1&urlImage=Bayu2.jpg#
Opini tersebut untuk lebih mempermudah langkah pembahasan masalah notifikasi yang dikeluarkan pemerintah AS yang menyebutkan Crude Palm Oil (CPO) Indonesai tidak memiliki sustainability. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, di sela-sela acara ulang tahun ke-60 Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (31/1) malam.
Baca: http://www.ipotnews.com/index.php?jdl=CPO_Ditolak_Amerika__Kemendag_Undang_Industri_Sawit_Buat_Opini_Sanggahan&level2=newsandopinion&id=1026383&img=level1_topnews_1&urlImage=Bayu2.jpg#
Laba Bersih Honda 2011 Anjlok Sebesar 71 Persen
Ipotnews - Keuntungan bersih Honda Motor Co untuk sembilan bulan hingga Desember 2011 anjlok hingga 71 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal tersebut diakibatkan bencana tsunami di Jepang Maret 2011, banjir besar di Thailand yang berlangsung Juli hingga Oktober tahun yang sama, serta tingginya nilai yen.
Seperti diberitakan laman rte.ie, Selasa (31/1), manajemen perusahaan menyatakan keuntungan bersih pada periode tersebut hanya sebesar 139,89 miliar yen (USD1,84 miliar) dari 489,53 miliar yen tahun sebelumnya. Penjualan turun 17,6 persen menjadi 5,54 triliun yen dan keuntungan operasional turun 77,2 persen menjadi 119,39 miliar yen.
Baca: http://www.ipotnews.com/index.php?jdl=Laba_Bersih_Honda_2011_Anjlok_Sebesar_71_Persen&level2=&level3=&level4=topnews&id=1025014&urlImage=logo%20honda.jpg#
Seperti diberitakan laman rte.ie, Selasa (31/1), manajemen perusahaan menyatakan keuntungan bersih pada periode tersebut hanya sebesar 139,89 miliar yen (USD1,84 miliar) dari 489,53 miliar yen tahun sebelumnya. Penjualan turun 17,6 persen menjadi 5,54 triliun yen dan keuntungan operasional turun 77,2 persen menjadi 119,39 miliar yen.
Baca: http://www.ipotnews.com/index.php?jdl=Laba_Bersih_Honda_2011_Anjlok_Sebesar_71_Persen&level2=&level3=&level4=topnews&id=1025014&urlImage=logo%20honda.jpg#
Subscribe to:
Posts (Atom)